(فَصْلٌ)
شُرُوْطُ الْقَصْرِ سَبْعَةٌ : أَنْ يَكُوْنَ سَفَرُهُ مَرْحَلَتَيْنِ وَأَنْ يَكُوْنَ مُبَاحًا وَالْعِلْمُ
بِجَوَازِ الْقَصْرِ وَنِيَةُ الْقَصْرِعِنْدَ الْإِحْرَامِ وَأَنْ تَكُوْنَ
اَلّصَلاَتُ رُبَاعِيَةً وَدَوَامُ الّسَفَرِ اِلَى تَمَامِهَا وَاَنْ لَايَقْتَدِيَ
بِمُتِمٍّ فِي جُزْءٍ مِنْ صَلَاتِهِ .
Ada tujuh syarat qasar, yaitu:
1- Jauh perjalanan dengan dua marhalah atau lebih (80,640 km atau perjalanan sehari semalam).
2- Perjalanan yang di lakukan adalah safar mubah (bukan perlayaran yang didasari niat mengerja maksiat ).
3- Mengetahui hukum kebolehan qasar.
4- Niat qasar ketika takbiratul `ihram.
5- Shalat yang di qasar adalah shalat ruba`iyah (tidak kurang dari empat rak`aat).
6- Masih dalam perjalanan(udzur) sampai selesai mengerjakan shalat.
7- Tidak mengikuti dengan orang yang itmam (shalat yang tidak di qasar) dalam sebagian shalat nya.
No comments:
Post a Comment