Tuesday, 23 June 2015

Cara menyucikan najis-najis

(فَصْلٌ ) اَلْمُغَلَظَةُ : تَطْهُرُ بِسَبْعِ غَسَلاَتٍ بَعْدَ إِزَالَة ِعَيْنِهَا ،إِحْدَاهُنَّ بِتُرَابٍ . وَالْمُخَفَّفَةُ : تَطْهُرُ بِرَشِّ الْمَاءِ عَلَيْهَا مَعَ الْغَلَبَةِ وَإِزَالَةِ عَيْنِهَا .
وَالْمُتَوَسِّطَةُ تَنْقَسِمُ عَلَى قِسْمَيْنِ: عَيْنِيَّة ٍوَحُكْمِيَّةٍ . اَلْعَيْنِيَّةٍ  : اَلَّتِيْ لَهَا لَوْنٌ وَرِيْح ٌوَطَعْمٌ فَلاَ بُدَّ مِنْ إِزَالَةِ لَوْنِهَا وَرَيْحِهَا وَطَعْمِهَا . وَالْحُكْمِيَّةُ : اَلَّتِيْ لاَ لَوْنَ  وَلاَ رَيْحَ وَلاَطَعْمَ  يَكْفِيْكَ جَرْيُ الْمَاءِ عَلَيْهَا



Cara menyucikan najis-najis:
Najis besar (Mughallazoh), menyucikannya dengan membasuh sebanyak tujuh kali, , setelah hilang ‘ayin (benda) yang najis, salah satunya dengan menggunakan tanah.
Najis ringan (Mukhaffafah), menyucikannya dengan memercikkan air secara menyeluruh dan menghilangkan ‘ayin (benda) yang najis.
Najis sedang (Mutawassithoh) terbagi dua bagian, yaitu: ‘ainiyyah dan hukmiyyah
1. 'Ainiyyah yaitu najis yang masih nampak warna, bau, dan  rasanya, maka cara menyucikan najis ini dengan menghilangkan warna, bau, dan rasanya.
2. Hukmiyyah, yaitu najis yang tidak nampak warna, bau dan rasanya, maka cara menyucikan najis ini cukup dengan mengalirkan air pada benda yang terkena najis tersebut.

No comments:

Post a Comment